OCEHAN AWAL BULAN


Banyak orang yang bilang kalo waktu itu bagaikan uang, setiap detiknya mengandung makna berharga dan harus digunakan sebaik mungkin supaya tidak menyesal dikemudian hari.  Iya benar juga sih. Tapi entah mengapa waktu juga kadang jahat kepada kita, begitu cepat dia berdetik hingga sekarang bulan baru telah lahir dan meninggalkan oktober, bulan kelahiranku kedunia, berlalu.

Detik berganti menit, berubah menjadi jam lalu hari dan bulan hingga akhirnya berujung pada tahun, tidak disangka kita sudah berada pada bulan yang bisa dibilang mentok, kenapa begitu? Ya karena mentok satu bulan lagi untuk menjadi akhir tahun, wow. Bumi mengelilingi matahari cepat juga ya, naluri berkata kalo baru saja tahun baruan, eh udah mau tahun baruan lagi aja.

Hello november, ketemu lagi nih. Bersulang untuk kedua kalinya pertemuan kita di pare yik. Toss. Aku ingat sekali waktu pertama kita bersua itu aku di kamar 13 Girlscamp Pare-Dise, eh siapa sangka satu tahun kemudian aku masih berada di Girlscamp Pare-Dise walau sudah berbeda kamar dan berbeda status pastinya, dulu aku pelajar sekarang masih pelajar sih tapi udah ada rangkapan yang dikasih embel-embel tutor gitu. wah wah  akhirnya aku sadar betapa monotonnya hidupku.

Bumi terasa semakin tua, dulu satu jam terasa lama sekali, sekarang satu hari terasa seperti satu jam pada zaman dulu, entah hanya perasaanku atau bagaimana tapi aku merasa kalau sudah waktunya aku menempuh sesuatu yang lebih besar, tapi apa. Jujur aku terlalu labil untuk menentukan apa yang harus kukerjakan, setiap ku temukan sesuatu yang kusuka, rasa itu akan berubah setiap harinya, aku bingung, bahkan hari ini aku membatalkan jadwal interview-ku di salah satu kursusan karena aku berubah pikiran, padahal satu hari sebelumnya aku begitu bergairah dengan surat lamaran dan cv-ku, ada apa denganku?

Hai november, bulan ini akan menjadi bulan yang cukup berat bagiku, kemungkinan besar  pada tanggal 9 nanti akan kebawa duplikat kecilku (Read: adik) ke pare, Dinda namanya, sekolah di PP. Al-amien Prenduan Sumenep Madura, sekitar 12 hari dia akan kubawa mengenal lebih dalam tentang pare karena ada libur maulid nabi, cukup menyita waktu dan budget pastinya mengingat aku cuma mengandalkan gaji tutor yang tak seberapa,  begitu juga tak terlepas dari pembiayaan makan dan transport, aku coba atur sebisaku agar aku bisa menyenangkan hatinya. 

Pada penghujung bulan ini juga aku akan berangkat ke bojonegoro, menghadapi dunia kerja yang lebih keras lagi karena aku mungkin akan membimbing murid-murid calon pramugari yang terlatih, doakan aku november, semoga semua berjalan dengan baik.

Well, bukan kewajiban bagiku untuk menceritakan urusan pribadiku kepadamu, tapi november, izinkan aku untuk tidak mengeluh walau mungkin lelah dan bosan ku tempuh dengan keadaanku sekarang ini, kuharap dengan pencurahan ini, menjadi bahan pertimbaganku untuk terus berjuang, dan juga reminder kalo kamu itu jelek direy, miskin, dekil, udik, nga pinter (read:bego), idup lagi. Jadi JANGAN MALES DEH.

Cukup sekian, terima kasih.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPA ITU DIREY DEALOVA? INI DIA BIODATA LENGKAPNYA.....

N'PURE Centella Essence, Jawaban untuk kelembaban di pagi dan malam hariku.

CARA MEMBUAT MIE SENDIRI DI RUMAH TANPA PEWARNA, TANPA PENGAWET, DAN HANYA 3 BAHAN, MUDAH DAN MURAH.