Nasabah BANK menceritakan pengalamannya selama 6 tahun hingga memutuskan untuk berhenti.
Nasabah BANK menceritakan pengalamannya selama 6 tahun hingga memutuskan untuk berhenti.
.
.
Cerita ini saya dapat dari seorang nasabah bank yang ingin berbagi pengalaman beliau kepada kita semua.
Selamat membaca...
" Syukur Alhamdulillah setelah 6 Tahun menjadi nasabah bank, akhirnya hari ini, 27 januari 2020, saya menarik berkas saya dari bank.
Hal itu saya lakukan bukan karena saya tidak lagi membutuhkan pinjaman modal ataupun pihak bank tidak mau memberikan pinjaman, namun semata karena saya ingin memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan mengerjakan segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya.
Bagi sebagian orang, mungkin ini hal biasa, namun ini bukan hal mudah bagi saya. Disatu sisi saya harus meyakinkan istri saya yang sebenarnya masih mau melanjutkan pinjaman, disisi lain saya menyadari akan dosa riba.
Kedua sisi tersebut menuntut saya melakukan shalat istigharah untuk memastikan niat saya karena keadaan memang menyatakan bahwa saya butuh suntikan dana sedangkan hati saya berkata bahwa saya harus berhenti menggunakan uang riba.
Setelah beberapa malam saya melakukan shalat istigharah, tidak ada petunjuk berupa firasat ataupun mimpi yang saya terima. Namun saya yakin pilihan ini adalah kehendak Yang Maha Kuasa dan jalan terbaik karena keputusan saya semakin mantab setelah shalat istigharah.
Saya menulis ini bukan karena saya riya.
Apalah artinya menghindari riba tapi malah mendekati riya.
Semua ini karena saya berharap kisah ini dapat menjadi inspirasi dan langkah saya ini dapat diikutu oleh rekan-rekan sekalian terutama adik-adik saya yang sekarang masih menjadi nasabah bank.
Bagi kalian yang belum terjerumus menjadi nasabah bank, jangan sekali-kali memikirkanya karena uang riba itu manis sekali, lebih manis dari pada gula. Sekali kita masuk kedalamnya, maka akan terlena dan ketergantungan.
Butuh keteguhan, hati yang kuat, dan keihlasan untuk meninggalkannya. Tapi yakinlah, masih ada beribu-ribu jalan lain untuk mendapat rezeki selain dari uang riba, contohnya membuka usaha jualan kecil-kecilan dengan modal seadanya.
Ketika kita meminjam uang dan kita mampu membayarnya beserta bunganya, itu artinya kita mampu menghasilkan uang lebih banyak dari uang yang kita pinjam.
Lalu mengapa tidak kita pakai cara ini untuk menghasilkan modal? Daripada kita tergiur dengan modal instan yang tidak barokah.
Kalaupun tidak, lebih baik kita hidup sederhana dijalan Allah daripada hidup bergelimang harta namun hasil uang riba!
Ketahuilah, segala macam bentuk pinjaman dengan tujuan apapun baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk modal usaha baik yang berkedok bank, koperasi, rentenik kampung, bantuan desa, pinjaman teman atau apapun kalo BERBUNGA maka namanya RIBA.
Dengan tegas Al-Qur'an melarang bertraksaksi dengan cara riba. Riba itu HARAM dan balasanya neraka, pelaku riba akan kekal di neraka.
Untuk apa bergelimang harta jika masuk neraka?
Iya kalau bergelimang harta, lah kalo meminjam uang riba tapi hidup kita masih sulit, terlilit hutang, kredit macet, jaminan disita, mati masuk neraka.
Naudzubillah, itu namanya neraka dunia akhirat.
Dari itu walaupun untuk memenuhi kebutuhan primer tetap jauhilah riba, apalagi kalau tujuan kita untuk memperkaya diri, menumpuk-numpuk harta.
Dunia bukanlah tujuan utama kita.
Setelah mati, harta akan kita tinggalkan. Setelah kiamat, semua akan dihancurkan.
Dan kau akan dimintai pertanggung jawaban atas hartamu.
Lebih baik kau sedekahkan karena sebagian dari hartamu ada hak anak yatim.
Lantas siapa yang menanggung dosa riba?
1. Orang yang meminjamkan
2. Orang yang meminjam
3. Orang yang membantu proses peminjaman
4. Orang yang menjadi saksi traksaksi penimjaman.
Naudzubillah, semoga kita tidak menjadi salah satu diantaranya.
Karena sesuatu yang didapat dengan cara haram, maka hasilnya pun haram. Merinding jika tau selama kita hidup memakai dan mengkonsumsi hasil haram. Berapa banyak dosa riba yang harus kita pertanggung jawabkan?
Semoga kita segera bertaubat, hindarakan keluarga kita dari uang riba, semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan mengampuni dosa kita yang telah lalu.
Aamiin.. "
_ dari mantan nasabah bank _
Well semuanya, tulisan kali ini lebih ke teguran kepada kita semua untuk tidak mudah tergoda. Semoga menjadi renungan dan bermanfaat untuk kita kedepan. Ambil sisi positifnya karena setiap kisah ada hikmahnya.
Bagi kalian yang ingin bercerita dan ingin kisah nya bisa dibaca banyak orang dan menjadi motivasi bisa follow instagram aku di @direydealova
atau kirimkan kisah kalian ke wa aku 085377506703.
_salam ayam goreng_
Amazing
BalasHapusMakasih
BalasHapus