Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

ULANG TAHUN ATAU ILANG TAHUN

Gambar
Assalamualaikum Amigos. Semakin lama gue menjalani hidup di planet bumi ini, gue makin sadar kalo satu hari itu bentar banget, rasanya baru aja buka mata buat shalat subuh, eh tau-tau udah mau nutup mata aja buat tidur. Buat yang nggak tau, kemaren adalah hari ulang tahun gue yang ke 20 tahun, udah tua ya gue? Yaa namanya juga umur, walaupun bukan itu yang mau gue bahas disini tapi masa iya gue nggak boleh tua sih? Lebih dari satu tahun gue di Pare, dan tanggal 17 oktober menjadi tanggal keramat dalam hidup gue, ini udah ulang tahun kedua yang gue rayain pas gue lagi berada di tempat menimba ilmu bahasa ini, dan kedua-duanya nggak gue sadari sama sekali, gue nggak pernah mau peduli kapan gue lahir, jadi wajarlah ya kalo gue lupa kemaren itu ulang tahun gue. Dan, nggak ada yang special dari hari kemaren, yang gue rasa cuma hambarnya hidup, katakanlah gue orangnya kelihatan hopeless banget disini tapi pada realnya gue nggak hopeless-hopeless banget kok, gue cuma mer...

TIPS DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

Gambar
Well, Hallo amigos. Kenalin gue Direy, cewek alay hobi nulis dan ngayal tentang masa depan. Kali ini gue mau bagiin sesuatu yang lebih enaknya disebut tips kali ya, yang menurut gue sering bikin manusia galau tingkat dewa, termasuk gue ashiyaaapppp.. Anyway, sorry gue pake bahasa yang nggak formal sama sekali di tulisan kali ini, karena gue cuma share aja dan sama sekali gamau menggurui kalian jadi gue mau kalian ngganggep gue ibarat curhat aja ya disini. Jadi gini nih amigos, kali ini gue mau bahas tentang ...... "Tips buat nggak salah ambil keputusan". Wedehhh keren nggak tuh yang mau kita bahas? Apa? Kurang keren? Okelah kita bikin lebih keren ya, Gimana kalo judulnya jadi .... "Tips untuk menentukan pilihan yang tepat" Hah? Masih nggak keren? Duhhh dasar netijen banyak mau, btw sebelum kita lanjut gue mau kasih tau dulu ya kalo gue bikin tulisan ini bukan karena gue makhluk sempurna yang nggak pernah salah ngambil keputusan, BIG...

Apa kabar merah putih?

Gambar
Apa kabar merah putih? Dia hanyalah kain dengan dua warna, tapi kulihat semua orang hormat padanya. Mengapa? Dilihat dari tampak luar, dia begitu rapuh, mudah sekali tertiup angin, aku semakin membayangkan jika dia bisa berbicara, mungkin dia akan menjerit, meronta-ronta, meminta dilepaskan dari tali yang mengikat hingga dia harus berada diatas ketinggian yang membuatnya bisa melihat dari segala arah, menyaksikan betapa kejinya perilaku makhluk yang bernama manusia. "Hei manusia! Aku tidak sudi dihormati dengan tangan kotormu, tidak perlu kau mengangkat tanganmu dan kau letakkan ke sebelah kening jika niat hatimu sekedar ikut-ikut tradisi, jika niatmu hanya untuk pencitraan didepan wargamu, jika niat tulus memajukan bangsa pun kau tak mengerti, aku tidak butuh sandiwaramu!" Dan inilah aku, salah satu dari makhluk keji itu, berdiri hormat pada tiang bendera setiap upacara senin atau upacara 17-an. Walau sudah belajar tentang mengapa kita harus melakukan itu,...

Menikah? Terima kasih, tidak!

Gambar
Jika memang pada dasarnya wanita adalah tulung rusuk yang hilang dari pria, apakah harus tulang rusuk itu kembali ke tempatnya? Sudah berulang saya ditanya tentang "Kapan Nikah?", "Mau umur Berapa Menikah?", "Sudah siapkah untuk Menikah?" Dll. Jujur, ini merupakan pertanyaan paling sulit yang pernah saya dapatkan. Saya lebih baik ditanya "mengapa belum kuliah, tidak punya uang ya?" daripada ditanya tentang pernikahan. Menghindar adalah the best solution ketika dihadapkan pada pertanyaan seperti itu, buang-buang waktu dan tenaga untuk menjawab, itulah alasannya, ada dorongan kuat dalam diri saya untuk menutup telinga dari hal-hal yang berbau pernikahan. Dari kecil, saya terbiasa menonton sinetron miris, membaca kisah sedih, melihat kehidupan real, semuanya tentang hal-hal yang tidak mengenakan yang terjadi pada sesuatu yang bernama pernikahan . Hal - hal menyedihkan seperti KDRT, PELAKOR, POLIGAMI terpampang nyata membayangi p...

Tertinggal Darah Diujung Madura

Tertinggal darah di ujung Madura Aku percaya bahwa setiap perjalanan membawa kisahnya masing- masing, kisah inspiratif penuh suka duka yang takkan terlupa sepanjang usia, kisah yang membuat aku sadar artinya bertahan ditengah kesederhanaan yang ada. Saat ini, izinkan aku mencoba tuk abadikan kisah itu dalam sebuah hitam diatas putih, perjalanan hidup gadis biasa yang mengabdi sebagai pengajar bahasa inggris selama satu bulan di Madura. Dimulai dari 2 orang sepupu laki-lakiku yang mempercayakan masa SMA-nya 5 tahun di Pesantren sederhana kabupaten sumrnep bernama Al-Amien, adik bungu perempuanku pun nekat pergi kesana menyusul sepupunya, jadilah aku sebagai anak sulung yang kebetulan sudah lama kursus dan mengajar di Kampung Inggris Pare-lah yang harus menjadi wali, mengantar, mengurus kebutuhan serta menemaninya sampai dia benar-benar beradaptasi disana. Akan tetapi karena sibuknya kegiatanku mengajar serta dibutuhkanya 8-9 jam perjalanan untuk kesana membuatku sangat ...

Bagi yang mau ke Kampung Inggris Pare, coba baca ini.

Gambar
Inilah kisahku di Pare Mengapa aku disini? Wisuda adalah saat-saat dimana manusia dihadapkan pada dua perasaan, sedih dan bahagia, keduanya melebur menjadi satu dihari yang sama. Hari ini, 7 oktober 2019 menjadi saksi bahwa kami Master Teaching 2018 sudah menyelesaian masa belajar mengajar kami di Pare. Tanpa dikomando, pikiranku membuat kilas balik tentang mengapa aku disini. Sudah teramat muak aku mendengar nama Pare, tapi entah mengapa aku bisa bertahan 1 tahun 2 bulan di tempat jahat ini, tapi yang pasti, setiap orang yang datang ke Pare punya tujuannya masing-masing termasuk "tempat pelarian". Saat itu aku hanyalah anak lulusan MAN yang berpotensi besar menjadi jobless, dengan diiringi sedikit drama, ayahku menolak mentah-mentah jurusan yang aku pilih, ketika dia mengetahui aku mendaftar SBMPTN dan lulus tanpa meminta uang dan persetujuan darinya, dia memilih untuk tidak memberi restu. Bukan tanpa alasan, dia tidak mau aku mengambil jurusan perta...

CERPEN SURAT CINTA

SURAT CINTA Hai, namaku Mellody, orang-orang memanggilku Mello. Aku bersekolah di SMP Bakti Mulia. Rabu adalah hari yg paling aku benci, tahu kenapa? karena pada hari ini aku dapat giliran piket kelas. Kalian pasti berpikir aku pemalas bukan? Memang, jangankan piket kelas, kamarku saja seperti mobil yg habis tabrakan, terbayang bukan betapa hancurnya ? Teng....... teng..... Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan keempat sahabatku, Dinda, Manda, Jelita dan Tari sudah berkumpul di dalam kelas. Ada yg menyapu, mengepel, membersihkan meja, DLL. Diantara mereka, hanya aku yg tidak bekerja, aku duduk sambil mengeluh. "sudah, daripada mengeluh terus lebih baik bantu kami! akan cepat selesai kalau dikerjakan bersama, tentunya kita lebih cepat pulang" . Kata Dinda "iya juga". Pikirku. Akhirnya aku membantu. Aku melihat ke sekeliling kelas, mataku tertuju pada tempat duduk Irfan. Aku berjongkok di depan meja itu dan mengeluarkan isi kolong...